Dari data yang dihimpun, untuk angka putus sekolah di Pandeglang masih cukup tinggi, pada tahun ajaran 2015/2016. Pada tingkat SD di Pandeglang terdapat 267 data anak yang putus sekolah dengan rincian 104 siswa laki-laki dan 163 siswa perempuan.

Sedangkan untuk tingkat SMP terdapat angka 277 anak, dengan rincian 83 siswa pria dan 144 siswa wanita.

Untuk membantu persoalan tersbebut, PiCA, bekerjasama dengan Banten Pos dan didukung Dinas Pendidikan Pandeglang melakukan kegiatan Sehari tanpa alas kaki (Setapak)

Kegiatan berupa pemberian bantuan 242 sepatu untuk pelajar SD Sidamukti 4, Kecamatan Sukaresmi, Pandeglang.
Pemberian bantuan ini dimaksudkan agar para pelajar dapat lebih bersemangat untuk belajar dan bersekolah.

“Kenapa kami menjadikan sepatu sebagai pilihan untuk baksos. Karena kami melihat bahwa anak-anak yang bersekolah di SD tersebut banyak yang tidak menggunakan sepatu. Sebab itu kami menggalang dana dengan beberapa anggota, untuk dapat memberikan bantuan tersebut, kegiatan ini cukup menginspirasi juga bagi PM PiCA dan kedepannya akan dibicarakan kembali tentang kegiatan yang serupa.

Kepala Sekolah SD Sidamukti 4, Wawan Hariyanto mengaku bahagia mendapatkan bantuan tersebut. Menurutnya, bantuan ini sangat tepat sasaran, dan merupakan kebutuhan dari para pelajar yang ada di sekolahnya.

“Sebenarnya aturan dari sekolah kami mewajibkan untuk menggunakan sepatu saat bersekolah. Namun dikarenakan sebagian besar pelajar berasal dari keluarga miskin. Maka kami akhirnya memberikan kelonggaran untuk mereka,” jelas Wawan.

Penggagas Gerakan Setapak, Rizal Maulana Malik mengatakan bahwa, gerakan donasi sepatu ini sudah berjalan semenjak dari tahun 2015, dan berhasil menggaet beberapa komunitas untuk ikut berdonasi.

Informasi di media internet lain terkait dengan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

http://www.bantenpos.co/arsip/2017/02/gerakan-setapak-kembali-berikan-bantuan/

#pica #picantoclubindonesia #kia